HUT Bhayangkara Ke 77, Muhammadiyah: Polri Berwajah Lebih Humanis dengan Slogan Presisi
KETUA Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla mengakui Polri sempat mengalami penurunan di mata masyarakat akibat beberapa kasus yang melibatkan personelnya.
Namun, dengan adanya program Presiisi yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepercayaan masyarakat terhadap Polri perlahan meningkat “Kapolri terus berkomitmen memajukan Polri, sebagaimana slogan Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan). Slogan itu mencerminkan agar Polri bertindak secara cepat dan tepat, responsif, terbuka, humanis dan berkeadilan,” kata Dzulfikar lewat keterangan yang diterima , Minggu (2/7)
Menurutnya, konsep Presisi tersebut bukan hanya sekedar selogan saja. Karena, pada faktanya berjalan secara efektif dan membuat kepercayaan masyarakat berangsur meningkat. Ia menilai program yang dipimpin oleh Sigit itu patut diapresiasi dan diberikan pujian. Apalagi, selogan itu juga dituangkan dalam tema Hut Bhayangkara ke-77 yaitu ‘Polri Presisi untuk Negeri, Pemilu Damai menuju Indonesia Emas’
“Dari tema itu kita dapat menangkap pesan bahwa ada tantangan kedepan ditengah pesta demokrasi. Menjelang Pemilu, biasanya isu SARA sering kali mencuat, yang mampu menimbulkan konflik horizontal di masyarakat,” ujar Dzulfikar. Sehingga, dalam Pemilu nanti Korps Bhayangkara diminta untuk bersikap netral dalam pesta demokrasi sesuai amanat UUD 1945. Hal ini juga untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta menjadi pelindung, pengayoman dan pelayan terhadap masyarakat. “Polri harus menjamin keamanan transisi kepemimpinan nasional berjalan dengan tertib dan damai. Keamanan dan ketertiban menjadi faktor pendukung menuju Indonesia emas. Energi bangsa melalui semangat gotong royong dapat dioptimalkan untuk hal yang produktif, bukan penuh konflik,” tandasnya.
Produktivitas bangsa, sambungnya, akan mampu mendorong usaha dan mewujudkan cita-cita Indonesia emas di masa yang akan datang. “Di masa mendatang, konsep Presisi perlu terus gaungkan sekaligus dikembangkan, seturut dengan itu membutuhkan ketauladanan para pimpinan Polri. Selamat memperingati hari Bhayangkara ke-77,” papar Dzulfikar. Humanis Terpisah, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Najih Prasetyo menyebut, Sigit telah menjadi pemimpin Polri dalam menjalankan program kerjanya yang sudah berjalan dengan baik.
Apalagi, dalam memelihara keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum yang berkeadilan sekaligus menjadi pengayom dan pelindung masyarakat. “Polisi kini tidak tampak lagi sebagai wajah muram dan garang, namun dengan wajah yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat,” ujar Najih Prasetyo. Wajah humanis yang kini ada pada Korps Bhayangkara ini disebutnya tidak lepas dari konsep Presisi. Karena, memang selogan itu dan sistem yang didukung kedaulatan tersebut telah ditunjukkan oleh para pemimpin Polri. Oleh karena itu, ia berpesan agar wajah humanis tersebut tidak hanya dalam momentum hari jadi ke-77 saja. Melainkan dapat diimplementasikan oleh seluruh personel Korps Bhayangkara. “Dalam HUT ke 77 juga ini kami pesankan agar spirit humanis dan tradisi dekat dengan publik oleh petinggi polri dapat juga diimplemantasikan oleh semua anggota kepolisian,” pungkas Najih. (H-3)